Dinilai Lecehkan Agama, Wanita Ini Ditangkap karena Bikin Video TikTok Joget saat Salat

TRIBUNAMBON.COM - Pasti Anda tahu tentang kasus Youtuber yang dianggap melecehkan waria dengan dus mi instan berisi sampah.
Kini keberadaannya masih belum diketahui dan malah mencari followers di Instagram sebagai syarat ia menyerahkan diri ke polisi.

Malah teman-temannya sudah terlebih dulu menyerahkan diri dan meminta maaf.

Belum selesai kasus tersebut, kini ada lagi pembuat konten video yang harus berurusan dengan hukum.

Tiktokers bernama Ria Ernawati ini awalnya viral setelah membuat video yang dinilai melecehkan agama.
Soalnya, ia terlihat solat tapi berjoget mengikuti alunan lagu.

Dalam video tersebut, diceritakan Ria sedang solat.

Namun ia membuat adegan seolah-olah tetangganya menyetel lagu kencang-kencang.

Karena membuatnya jadi tidak khusyuk solat, maka ia berjoget sebentar mengikuti alunan lagu sebelum kembali ke posisi solat dan takut dilihat suaminya.

Ria pun banyak dihujat oleh netizen di media sosial.

Apalagi setelah videonya banyak dibagikan dan ada netizen yang mengetahui akun media sosialnya.

Pada awalnya, Ria sudah membuat video permintaan maaf.

Ia mengaku tidak sengaja dan tidak menyadari akibat perbuatannya tersebut.
Namun dilihat dari akun Instagram @lambe_turah, rupanya Ria sudah dijemput oleh pihak kepolisian.

Dalam video tersebut, terlihat banyak orang berkumpul di depan rumah Ria.

Ada juga mobil polisi yang terparkir di sana.

Tidak lama kemudian, Ria keluar diantar oleh keluarganya dan langsung masuk ke dalam mobil polisi.

Agaknya kejadian ini membuat kita semua belajar untuk tidak bermain-main dengan konten di media sosial.

Jangan sampai kejadian ini terjadi pada keluarga dan orang terdekat kita.

Youtuber ditangkap karena konten prank waria

Youtuber yang membagikan dus mie instan berisi sampah kepada waria di Kota Bandung ternyata tinggal di Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Kapolsek Baleendaah Kompol Supriyono membenarkan, dari tiga orang youtuber yang viral itu, dua merupakan warga Baleendah Kabupaten Bandung, yakni pemilik akun Ferdian, dan TB.

"Dia memang merupakan warga Beleendah, dia pendatang," ujar Supriyono, di Mapolsek Beleendah, Senin (4/5/2020).

Supriyono mengatakan, pihaknya juga sudah mendatangi kediaman Ferdian untuk memastikan informasi bahwa Ferdian merupakan warga Baleendaah.

"Yang datang dari kita, Polsek Baleendaah, Polrestabes Bandung, warga, hanya memastikan dia warga Rancamanyar. Setelah ada petugas di rumah Ferdian, warga pun membubarkan diri," kata Supriyono.

Supriyono mengimbau, kepada warga jangan mudah terprovokasi dalam kejadian ini.

"Supaya masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi. Jangan percaya dengan berita-berita hoaks, ini sudah ditangani oleh aparat," tuturnya.

Supriyono mengatakan, kasus tersebut kini ditangani oleh Polrestabes Bandung.

"Namun memang dua dari tiga orang tersebut waraga Baleendah," ujarnya.

Kronologis

Sani (39), transgender asal Kiaracondong Kota Bandung awalnya sedang nongkrong di Jalan Ibrahim Adjie Kota Bandung pada Jumat (1/5/2020)‎ dini hari.

Saat itu, dengan kostum terbaiknya ia bersama temannya, Dini (56), sama-sama transgender.

Tiba-tiba sebuah mobil menghampiri. Di dalamnya ada tiga orang.

Satu di antaranya, Ferdian Paleka, Youtuber, memanggil Sani dan Dini.

"Dia manggilin, katanya mau bagi-bagi rejeki. Aku panggil teman aku. Aku samperin, dia kasih bingkisan, aku bawa. Teman aku juga ambil. Setelah itu mereka pergi," ujar Sani di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (4/5/2020) dini hari.

Bingkisan yang dia terima berupa satu dus bekas mie instan.

Saat ia bawa, ukurannya berat. Dia sudah senang saat mendapat bantuan itu.

"Pas saya buka ternyata toge busuk, sudah bau. Saya simpan saja dan dibawa sama tukang rongsokan," kata Sani.

Perasaan senang saat ia menerima bingkisan berat sirna seketika setelah mengetahui isinya. Dia sih harap-harap senang isi dusnya beras, sarung atau makanan. Apalagi, bagi dia yang tidak kerja formal, bantuan di tengah wabah virus corona sangat membantu.

"Kaget lah. Aku kira kan biasa kalau bulan puasa dari dulu ada yang kasih, di dalamnya itu ada sarung, kemeja, makanan kaya gitu. Tapi pas dibuka, lihat isinya sampah sampai batu, sedih lah pak," kata Sani.

Sehari-hari, Sani yang merupakan nama perempuan, bekerja di sebuah tempat karoke. Selama wabah virus corona, tempat karokenya tutup.

"Kemarin kerja di karoke, jadi jarang mangkal. Tapi sekarang karaokenya tutup, jadi saya kembali ke jalan. Saya ngerasa sakit hati, jadi semoga pelakunya ditangkap," kata dia.

‎Ferdian Paleka merupakan Youtuber. Konten video yang dia unggah kemarin sudah dihapus. Atas perbuatannya, Sani dan tiga korban prank lainya melaporkan Paleka ke Satreskrim Polrestabes Bandung.

Malam ini kami ke sini (Polrestabes Bandung) untuk melaporkan video yang viral. Korban prank ada empat orang. Kami teman-teman waria Bandung support teman-teman yang jadi korban. Empat korban itu yang ada di video," ujar Abel, perwakilan empat korban.

Pantauan Tribun, ada belasan transgender yang mendampingi korban. Peristiwa pembagian dus itu terjadi di Jalan Ibrahim Adjie pada Kamis (30/5/2020) dini hari.

"Kami dari Srikandi Pasundan yang mendampingi dan mendukung empat orang rekan kami yang jadi korban, menerima bingkisan berisi batu dan sampah," kata Abel.

Abel mengatakan, beredarnya video itu membuat sakit hati banyak orang termasuk teman-teman transgender. Apalagi, perbuatan itu dilakukan di tengah keprihatinan warga di tengah kesulitan di masa pandemi virus corona.

"Mereka sakit hati. Saya yang tidak di TKP merasa sangat sedih karena di saat pandemi virus corona, sebungkus nasi berarti dan setelah dibuka teman-teman saya, isinya sampah, batu. Harapan saya segera tertangkap pelakunya dan dia jera bikin konten mendiskriminasi transgender di Indonesia," ‎ujarnya.

(GridFame.id/Lena Astari, TribunJabar.id/Mega Nugraha)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel